Cara Merawat Love Bird Semoga Terus Produktif Bertelor

, Lovebird tak hanya dikenal sebagai burung lomba dan burung masteran saja. Kini makin banyak kicau mania yang tertarik untuk menangkarkannya. Namun, entah alasannya ialah terlalu bersemangat atau faktor lain, tidak sedikit penangkar lovebird yang terlalu memaksakan burugnya untuk terus berproduksi. Padahal kalau induk lovebird terlalu diforsir supaya terus berproduksi, hal itu justru bisa menjadi bumerang yang menghambat perjuangan penangkaran di kemudian hari. Karena itu, kita perlu sekali menjaga kualitas induk lovebird supaya terus produktif bertelor.

Lovebird tak hanya dikenal sebagai burung lomba dan burung Cara Merawat Love Bird  Agar Terus Produktif  Bertelor

Untuk menjaga supaya induk love bird tetap berada dalam kondisi prima dan terus berproduksi dengan hasil memuaskan, kita tidak harus memaksanya untuk terus-menerus berkembangbiak. Secara berkala, berikan waktu istirahat kepada induk lovebird selama satu bulan atau 3 – 4 ahad sesudah dua kali berproduksi.
Periode peneluran pada unggas, termasuk lovebird, disebut clutch. Setiap clucth, seekor lovebird betina dapat bertelur 5-6 butir. Ada yang lebih dari kisaran itu, namun ada juga yang di bawahnya, tergantung kualitas genetik dan kualitas pakan dan perawatan lainnya. Pemberian multivitamin misalnya, mampu  meningkatkan jumlah telur pada lovebird betina yang selama ini produksinya rendah.

Jika peternak tidak melaksanakan proses penyapihan, atau istilahnya penen anakan, maka jarak antara clutch yang satu dan clutch berikutnya disebut sebagai periode produksi. Jadi, sesudah menghasilkan telur, mengerami, kemudian telur menetas, hingga induk merawat anaknya hingga mandiri, itu disebut satu periode produksi.

Panduan Perawatan Produksi Love Bird

Untuk mengetahui usang waktu dalam setiap pecahan produksi, silakan lihat tabel berikut ini:

AKTIVITAS WAKTU
Induk kawin hingga bertelur 1 minggu
Induk mengerami telur 3 minggu
Induk merawat anakan hingga mandiri 5 minggu
TOTAL WAKTU PER PERIODE PRODUKSI 9 MINGGU

Sekitar 1-2 ahad sesudah anaknya mandiri, induk jantan dan betina akan kembali kawin guna memasuki periode produksi berikutnya. Jadi, dalam kondisi normal, induk lovebird akan berproduksi setiap 10-11 ahad sekali. Jika dikurangi waktu mabung, maka dalam setahun induk lovebird bersama-sama hanya tiga kali berproduksi.

Saat ini banyak peternak yang memakai sistem panen, yang dilakukan saat anakan berumur 5 – 7 hari, atau ada juga yang melakukannya pada umur 7 -10 hari. Biasanya, 1-2 ahad sesudah panen, induk jantan akan mengawini betina hingga bertelur.

Dengan cara menyerupai ini, periode produksi memang bisa disingkat menjadi 6-7 minggu, terhitung semenjak kawin hingga anakan dipanen.  Dalam setahun bisa berproduksi sebanyak  5-6 kali. Cara ini sering diterapkan sebagian peternak yang kewalahan mendapatkan pesanan, bahkan ada yang harus indent.

Pada induk yang terlalu muda (dijodohkan sebelum umur 1 tahun), maupun pada indukan yang terlalu bau tanah (sudah berumur lebih dari 4 tahun), sistem panen bisa membawa imbas negatif. Sebagaimana unggas lainnya, produksi telur lovebird mengikuti kurva hiperbola. Awalnya jumlah telur sedikit (pada masa awal cukup umur kelamin) kemudian lama-lama meningkat dan mencapai puncak produksi pada umur 3-4 tahun. Setelah itu, induk mengalami penurunan jumlah telur secara bertahap.

Kalau dipaksa terus-menerus berproduksi memakai model panen / penyapihan, maka induk lovebird muda akan sulit mencapai puncak produksi. Artinya, jumlah telur yang mestinya 5-6 butir per clutch, bisa berkurang menjadi hanya 2-3 butir saja per periode peneluran. Bahkan pada burung yang sudah tua, penurunan produksi akan terjadi secara drastis.

Bukan hanya jumlah telur saja yang menurun, kualitas anakan pun berpotensi mengalami penurunan. Indukan trah juara sekalipun bakal menghasilkan anakan yang kualitasnya di bawah kedua tetuanya, kalau terus-menerus dipaksa berproduksi, tanpa pernah diistirahatkan. Penyebab utamanya ialah alasannya ialah organ reproduksi induk betina dalam kondisi belum pulih benar.

Jadi, sistem penyapihan boleh diterapkan pada induk lovebird dewasa? Boleh saja diterapkan pada induk lovebird umur 1-4 tahun, namun dengan menawarkan jeda produksi. Jeda produksi dapat dilakukan setiap dua periode produksi, dengan usang jeda sekitar 3 minggu.

Dalam hal ini, begitu anakan lovebird dipanen, maka induk jantan dan betina ditempatkan dalam sangkar terpisah, namun tetap berdampingan supaya tak perlu mengulang proses penjodohannya. Bisa juga waktu jeda diterapkan menurut hitungan tahun. Misalnya, setiap tahun diberi waktu istirahat produksi selama 2 bulan. Ini bisa dilakukan saat  betina mabung. Begitu rampung mabung, induk betina tetap dikandangkan sendirian, dan gres dicampur lagi dua bulan pascamabung.

Pemberian jeda atau waktu istirahat berproduksi akan memberi kesempatan recovery pada organ reproduksi induk betina, sehingga burung tetap bisa menghasilkan anakan berkualitas sesuai dengan kualitas genetiknya dan pasangannya. Selain itu, induk jantan dan betina juga relatif bisa terhindar dari stres. Pada induk betina, stres ini kerap dimanifestasikan dalam bentuk enggan mengerami telur atau mengasuh anak-anaknya. Bahkan dalam kasus terparah, burung bisa mengalami kelumpuhan yang menyebabkan kematian.
(Sumber om kicau)
Semoga bermanfaat, Salam love bird community




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Merawat Love Bird Semoga Terus Produktif Bertelor"

Post a Comment